Turut Me’merah’kan Bumi Secara Tidak Langsung

 

            Evaluasi kerja merupakan sesuatu yang  sangatlah penting dalam suatu instansi, baik instansi dalam skala kecil, menengah, maupun besar. Hasil evaluasi kerja ini penting, karena akan digunakan untuk kontrol atau untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi, agar tidak terulang kembali pada periode selanjutnya. Begitu halnya dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM). Setiap akhir semester, FTP UGM mengadakan evaluasi kerja, terutama tentang sistem belajar mengajar dalam perkuliahan. Evaluasi ini diwujudkan dalam lembaran kertas berupa kuesioner yang memuat tentang metode mengajar yang digunakan oleh masing-masing dosen per mata kuliah, dan disertai dengan kolom komentar atau saran untuk para dosen yang bersangkutan. Kuesioner evaluasi kerja ini dibagikan kepada seluruh mahasiswa, dari angkatan terbawah sampai angkatan keatas.

Jika dicermati dan diperhitungkan jumlah kertas dan biaya yang dikeluarkan, tentulah sangat besar nilainya. Sebagai contoh, untuk mahasiswa yang mengambil sepuluh mata kuliah saja, dan jika setiap mata kuliah membutuhkan satu lembar kertas kuesioner, maka untuk satu orang mahasiswa akan membutuhkan total sepuluh lembar kertas. Bagaimanakah jika dalam satu kelas terdapat sekitar 125 mahasiswa di kalikan dengan 4 jurusan di FTP UGM? Maka akan dibutuhkan 500 lembar kertas untuk satu mata kuliah. Apabila dikalikan dengan jumlah mata kuliah yang diambil., tentu sudah banyak sekali kertas yang terbuang untuk evaluasi kerja ini. Jika dikalkulasikan dan dimisalkan kertas yang digunakan beratnya 80 gram, maka untuk 125 mahasiswa X 4 jurusan X 10 mata kuliah  X 80 gram = 400.000 gram = 400 kg kertas. Hasil yang sungguh menakjubkan. Berdasarkan pencarian di www.google.com , untuk  1 pohon rata-rata menghasilkan kayu seberat 125 kg. Jadi, pohon yang harus ditebang untuk menghasilkan 400 kg kertas yang digunakan untuk kuesioner adalah 3,2 pohon. Hasil perhitungan tersebut baru dalam lingkup FTP UGM angkatan 2009. Belum lagi angkatan 2006, 2007, 2008, dan 2010, dan seluruh mahasiswa UGM, tentu akan banyak sekali pohon yang harus ditebang untuk menhasilkan kertas sebanyak itu.            Memang sungguh ironis, ditengah ‘wabah’ Global Warming yang kerap diberitakan di berbagai media baik media cetak maupun elektronik, ditambah lagi dengan ‘semboyan’ Go Green, kita seolah-olah bukannya turut serta meng-hijau-kan Bumi ini, tetapi justru malah membuat Bumi ini semakin merah (panas) dengan penggunaan kertas yang cukup banyak untuk kuesioner evaluasi kerja ini.

Agaknya jelaslah bagi kita, bahwa secara tidak langsung, evaluasi kerja ini juga dapat memperparah efek dari global warming, namun juga tidak dapat kita pungkiri, bahwa evaluasi kerja memang dibutuhkan untuk kemajuan FTP UGM. Jika evaluasi diadakan secara online (untuk mengurangi jumlah kertas yang digunakan), tentu juga masih sulit, karena sarana dan prasarana belum cukup memadai. Untuk meminimalisirnya, mungkindengan memperkecil ukuran kuesioner tersebut, yaitu dengan membagi kertas HVS  menjadi 2 bagian, mengganti kertas kuesioner dengan kertas buram (untuk menghemat biaya), serta dengan menggunakan kertas  yang beratnya 70 gram. Memang bagaikan memakan buah simalakama, di satu sisi, pengadaan kuesioner evaluasi kerja ini berdampak positif untuk kemajuan FTP UGM,, tetapi di sisi lain berdampak negatif bagi Bumi kita.

*) Ini juga tugas Bahasa indonesia 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published.